Senin, 24 Agustus 2015

Adjust your self

Pernah denger pepatah yang bunyi nya dimana kaki berpijak disana langit kita junjung?
Mungkin banyak yang ga tau, well saya sendiri sebenarnya juga ga tau sampai ibu saya yang ngasih tau...
Pribahasa sederhana yang sebenernya mengingatkan kamu akan posisi dan bagaimana menempatkan diri dimanapun kamu berada..

Duuh..kenapa juga ujug2 bahas beginian sih na?
Ini sebenernya bentuk keheranan saya sama anak jaman sekarang yang jadi aircrew dan suka sok asik sendiri tanpa mandang siapa orang yang lagi dia ajak sok asik sendiri itu..
Kalo saya lagi cuek sih beneran ga peduli cuma kalo lagi muncul bete nya kaya skrg rasanya tuh pengen banget teriak sambil bilang "wooy sini bukan temen deket situ lho"

Rada aneh rasanya ketika kerja dan berada dikabin tiba tiba nyeletuk dengan bahasa lo gue, bukan karena saya ga gaul atau sok tua, tapi ini ranah yang berbeda, ini bukan dunia pergaulan dimana kalian lagi hangout dan bersenang senang...
Ini dunia kerja yang butuh profesionalisme..
Enak ga sih didengernya kalo kalian jadi penumpang dan aircrewnya ngomong gue elo didepan kalian?
Kalau saya sih menilainya sebagai sebuah ketidak profesionalan dalam bekerja..

Please...
Tata bahasa dijaga,
Please...
Gesture dijaga..

Dipesawat kalian bukan mau petantang petenteng dengan seragam dan berasa jadi the owner..
Kalian adalah tuan rumah yang lagi open house..tuan rumah yang lagi melayani semua tamunya dengan baik..

So, dear wannabies, tolonglah yaaa bentuk diri kalian dengan sebuah keprofesionalan dalam bekerja.. Jadi seorang pekerja udara butuh lebih dari sekedar wajah cantik dan tinggi semampai..Butuh kemampuan berempati dan menempatkan diri dengan baik..
Butuh kemampuan menghargai orang berapapun umurnya dan apapun pendidikannya... Kalau kalian ga bisa berdamai dengan itu cari deh pekerjaan yang lain..

Duuuuh..malam malam gini jadi curhat ga juntrungan gegara kesel..


Selamat malam semua..
Selamat istirahat...


Xoxo
Rienjanirina

Kamis, 20 Agustus 2015

Welcome aboard judika

Ada yang beda dari flight makasar jakarta hari ini, selain dari penumpang bisnis class yang tidak terlalu penuh ada sosok yang mencuri perhatian kami hari ini.

Siapa yang tidak kenal dengan judika?
Penyanyi lulusan dari ajang pencarian bakAt ini menyertai rombongan pramugari heboh hari ini..

Kok tumben saya bahas artis hari ini?

Jawabannya simpel,
Judika sangat menyenangkan dan ga memasang muka ga enak biarpun kami bercandaan ketika supervisor cabin sibuk mengambil foto kami..
Berbagai ekspresi dan berbagai candaan terlontar namun hanya senyum yang tersungging..

Mungkin dalam hatinya komentar, "elaah ini mugari centil centil amat yak" 
Padahal sewaktu naik, bapak satu anak ini pakai masker, mungkin kurang fit..tapi sama sekali tidak mengurangi kesabarannya foto foto sama kami..
Anyway ga cuma kami sih, satu penumpang yang duduk bersebranganpun sampai melipir mau minta foto juga..
Yuhuuu..
I adore you soo mucho..

Thank you for choosing garuda indonesia as your flying partner..see you on the other garuda flight yaaa



Selasa, 11 Agustus 2015

A touchy "selamat terbang"

Sepulang dari amsterdam kemarin, ngilangin jetlag terbaik adalah terbang ke pekanbaru dan menghabiskan waktu dengan suami tercinta yang dimutasi kesana..

Cuma satu hari tapi beneran kerasa senengnya, kapan lagi bisa leye leye sambil cerita dan dipijitin..

Dan hari ini sewaktu pulang dan pintu pesawat ditutup, ada pemandangan ga biasa yang rasanya ga pernah saya sadar setiap terbang, karena memang ga punya waktu untuk menjulurkan kepala menuju jendela dan menikmati pemandangan yang ada..

Baru kali ini saya terharu, yaph...beneran nyaris meneteskan air mata..
Buat sebagian orang ini tampak sepele, tapi bagi saya yang menggantungkan kehidupan pribadi di depan pintu pesawat dan merubah diri menjadi seorang pramugari hal ini pasti jadi sesuatu yang membuat kalian ingin tersenyum..

Harinini saya duduk di 42A posisi tepat di belakang sayap pesawat sehingga ketika pintu tertutup dan saya melihat segerombolan ground staff berdiri dekat pesawat membawa spanduk saya haha berpikir itu kode apalah apalah..
Rernyata begitu pesawat mundur saya dapat membaca bahwa spanduk itu bertuliskan "selamat terbang" dan mereka mulai melambaikan tangan sebagai sebuah isyarat perpisahan kepada kmi yang akn keninggalkan bandara syarif kasim 2 di pekanbaru..

Entah saya yang memang cengeng dan aensitif entah memang inilah yang sebenarnya selalu kami harapkan..
A simply selamat terbang dan ucapan selamat datang ketika kami sampai kembali di darat menjadi sebuah kalimat yang indah ditelinga..

Terima kasih untuk kalimat pendukung kami di darat, terima kasih ground staff, bapak teknik, mas mba cleaner, bapak dan ubu security yang selalu memberikan senyum Kepada kami, mengucapkan selamat pagi, selamat datang dan selamat terbAng ketika membantu menutup pintu..

Mungkin itu sepele, mungkin itu hanya kebiasaan yang selalu terlontar..
Tapi percayalah untuk kami itu sebuah kejormatan, sebuah doa dan sebuah pengharapan untuk kami

XoXo

Rienjanirina