Rabu, 10 September 2014

Sayangi Nyawamu kalau memang ga sayang nyawa orang lain :)

MATIKAN HP DI DALAM PESAWAT!!
–Rakyat High-Class, Tapi …..
Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyaka rta di Bandara Adisucipto. Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan.
Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke Batam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disamping saya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihat marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salah satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakan tugasnya.
Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas sedang menggunaka HP didalam ruangan mesin turbin.
Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati.
Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa diatas, kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau mendarat. Mudah- mudan peristiwa ini bukan akibat HP penumpang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang sering bepergian dengan pesawat.(KOMPAS )
Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya Mahal, Transportasi pake pesawat. Tapi bodohnya gak ketulungan. Ada yang gak tau kenapa larangan itu dibuat, ada yang tau tapi tetap gk peduli.. Orang indonesia harus selalu belajar dengan cara yang keras.
Buat yang belum tahu, kenapa gak boleh menyalakan Handphone di pesawat, berikut penjelasannya:
Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawat yang baru “take-off” dari Lanud Polonia -Medan. Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti.
Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang memiliki dan menggunakan ponsel/telpon genggam atau apapun istilahnya.. Ternyata menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akibatkan oleh ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, terlebih yang sering menggunakan pesawat terbang.
Contoh kasusnya antara lain:
Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja “take-off” dari bandara Zurich, Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.
Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.
Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang “final approach” untuk “landing” di bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).
Seperti kita tahu di Indonesia? Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan, langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru saja diaktifkan.
Para “pelanggar hukum” itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpang lain, disamping merupakan gangguan (nuisance) terhadap kenyamanan orang lain.
Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang belum memahami tatakrama menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya di-switch agar tidak berdering selama berada di dalam pesawat.
Berikut merupakan bentuk ganguan-ganggua n yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng, Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar,Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas diakibatkan oleh ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy. Semua informasi diatas adalah bersumber dari ASRS.
Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel.
Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusn ya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.
Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta).(Varis / pertamina)
Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tata krama?
Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam pesawat terbang.
Semoga suatu hari rakyat kita bisa sedikit lebih pintar.
Wassalam
*taken from https://kesukaannyamaya.wordpress.com/2013/04/15/ *
sebenernya ini sedikit banyak bagian dari kekesalan tiap terbang, hampir tiap hari dan bener bener bikin gondok..
kenapa?
ga bisa maraaah, kepentok sama seragam, kepentok sama regulasi dan segala macam.. padahal harusnya seragam menguatkan, harusnya seragam jadi tonggak buat benerin peraturan yang ada dan memberikan kuasa buat negor yang ga sesuai.. tapi apa daya, saya hidup di indonesia..negara yang doyan ngelibas semua aturan..
padahal orang Indonesia itu kaya, lumayan berpendidikan dan mampu beli barang mahal cuma kenapa sih mereka ga pernah bisa bayar guru buat ngajarin mereka baca, biar mereka tau aturan yang ada karena gimanapun juga mereka membahayakan orang lain, kalau pesawat yang nerbangin keluarganya, pramugarinya keluarganya dan seluruh penumpang juga keluarganya, i dont give a shit lah yaa... terserah dia mau ngapain dan berbuat apa, toh kalau pesawatnya jatuh yang habis kan garis keturunan keluarganya, bukan orang lain.
tapi masalahnya mereka naik pesawat komersial, dimana isi dari pesawat itu ada seorang suami / istri / tulang punggung / menantu / anak / ayah / ibu dari orang diluar pesawat yang mengharapkan mereka kembali dalam keadaan utuh dan bernyawa..
biarpun sekarang belum bisa dibuktiin kalau pesawat beneran jadi penyebab jatuhnya sebuah pesawat, tapi saya ga mau ada diposisi orang yang ngalamin trial dan error nya...iya kalo pas trial kebagian pas selamatnya, kalau pas bagian apesnya?
pesan dari saya :
saya tau kalian punya HP, saya juga punya dan belum tentu HP kalian lebih bagus dari punya saya..
tapi saya tahu bahwa saya tidak mau mengorbankan nyawa saya dan menaruhnya di meja judi pertaruhan hidup dan mati cuma untuk kekonyolan kalian yang ga mau matikan handphone di dalam pesawat cuma dengan alasan kalau take off sinyal hilang sendiri.. kalau kalian mau mempertaruhkan nyawa, coba aja uji nyali dijembatan atau jalan ditengah jalan tol, jangan di pesawat yang isinya banyak orang yang menanti mereka diluar sana.
kalau kalian ga pernah dicintai , jangan bawa orang lain disana.. ada suami dan keluarga saya tercinta yang menanti kepulangan saya di setiap akhir skejul dalam keadaan hidup, bernapas dan sehat wal afiat..
XoXo
Nana

2 komentar:

  1. hi..kak pramugari ^_^ ..mengenai cerita kakak , saya juga memahami mengenai kondisi pramugari yang gondok menanggapi penumpang yang agak agak begitu, nah saya mao tau solusi dari kakak jika misalnya saat mau landing atau take off ternyata penumpang nyolot , ga mau ngertiin dan juga ga mau matiin gadgetnya, tindakan apa yang kakak lakukan? Apakah bila jadi seorang pramugari melontarkan saran yang sedikit mengkritik penumpang apakah boleh? Terima kasih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai shelie, maaf ih baru liat lagi komen di blog..
      kalau membahayakan dan melanggar aturan safety kamu bahkan bisa sampai melapor pada captain penerbangan untuk diberikan surat teguran atau bahkan sampai menurunkan mereka dari penerbangan itu.
      kalau saya pribadi, biasanya saya akan bersuara agak keras supaya penumpang lain tahu. toh yang di kritik ini adalah nyawa bersama bukan hanya nyawa satu orang. saya jamin orang lain pasti ikutan was was dan biasanya kalau orang indonesia pasti bisa ngamuk massal kalau kepentingan mereka keganggu..
      jadi seolah olah, kita menyebarluaskan pada yang lain soal kelakuan orang tsb dan biarkan orang lain yang memberikan tatapan keras dan teguran selanjutnya..

      Hapus