Sabtu, 09 November 2013

ME vs Pax *Entah chapter keberapa*

Kadang saya suka bingung deh sama penumpang pesawat, pernah ga sih mereka agak sedikit "mikir" kalau pesawat delay sampai lama, holding sampai lama yang rugi itu bukan cuma mereka, tapi juga saya sebagai seorang pramugari..
biarpun bayaran saya jadi lebih gede gara gara holding lama dan argo saya tetap jalan *ya elah na, bahasa lo kaya supir taksi* tapi keinginan saya buat cepetan pulang, lepas seragam dan nonton Star World itu jauh lebih besar daripada mempebesar saldo tabungan saya sendiri.

Andai saya ga ga pake seragam, rasanya saya pengen banget ngomong sama mereka "yang pengen istirahat ga cuma elo woy, yang pengen ngerasain enaknya kasur dan nyamannya selimut bulu angsa ga cuma elo woy" tapi sayang ih, kehalang seragam. jangan sampe nanti saya di gampar pake majalah colours yang ada di pesawat. katanya sih pake koran aja sakit apalagi pake majalah colours yang tebelnya nauzubillah..
ini nih penampakan inflight magz nya Garuda yang baru

kira kira percakapannya macam ini :

Tung Tung *pax call*
(Lampu yang nyala area ekonomi tapi saya lebih dekat, jadi saya mesti samperin ke belakang)

me : Ada yang bisa saya bantu ibu bapak *senyum tiga jari muka berseri seri*
Ibu : ini ada apa sih mbak, ke Yogya itu cuma 45 menit, kenapa ini sudah 2 jam tidak mendarat, ada masalah apa
Bapak : tau, jangan sampai kamu gadaikan nyawa saya di pesawat *Halaaah ini bahasanya*

*me cengar cengir berusaha jawab*
me : Iya bapak ibu, kita belum dapat izin mendarat, kan bandaranya masih dipakai AURI latihan, jadi kita masih holding.

ibu *jadi nyolot* : tapi kamu lihat jam kamu, bisa baca jam gak..ini sudah dua jam
bapak : iya, kalau mau lama, bikin pengumuman dong

*padahal captain belum lama bikin announcement holding, ah rasanya pengen narik kuping si ibu bapak dan bilang "ini kuping apa cantelan panci"*

me : kan tadi sudah di announce dua kali

bapak bapak kompor *ini bapak yang duduk diseberang mereka dan nyamber kaya bensin dikasih api* : yaudah landing aja di tempat lain, dan kasih kita kompensasi..kalau bensinnya abis di atas terus terjun bebas, mbak mau tanggung jawab

*Whattt???? situ pikir ini bus antar kota yang bisa landing dimana aja*

me : *senyum senyum*

bapak peri *ini bapak yang duduk di depannya tapi baik banget* : pak, ini garuda..ga mungkin bensinnya di isi pas, isinya pasti full tank..pilotnya juga pengalamannya banyak, ga mungkin sampe ga tau kalau bensinnya tinggal dikit..ini maskapai paling bagus lho pak, bukan pesawat sebelah yang kalau isi bensin pas pasan

me : *tambah senyum senyum* : iya bapak ibu, saya tau semua sudah capek dan cemas takut kita ga bisa mendarat, jadi percaya saya deh, pilot kami ga akan seceroboh itu..kalau urusan mendarat di bandara lain, bandara lain disekitaran sini pasti sudah tutup dari jam 10 tadi. kalau di landingkan di surabaya kan ga mungkin, kejauhan..jadi tunggu aja sebentar lagi. kokpit pasti lebih tau dan lebih punya perhitungan

mbak wartawan *ini agak tidak meyakinkan sih kalau dia wartawan* : saya ini wartawan lho, nanti saya tulis ya kelakuannya Garuda yang mencemaskan penumpang, lagian mana ada ceritanya pesawat penumpang kalah sama pesawat latihan, ini pasti ada apa apanya..

me *senyum mulai gemes* : silahkan saja ibu, tapi sebagai wartawan, kalau nulis ga boleh pake opini lho, nanti coba di cross check dulu sama ground staff dibawah keadaan di darat gimana..

Captain Announcement : Flight Attendant Landing Position *Alright, diselamatkan oleh bell :D*

sambil duduk mau landing, saya jadi mikir..orang orang Indonesia ini punya keinginan yang kecil untuk mendengar orang lain ngomong, dan langsung ngegass karena mereka merasa di rugikan.
kalau aja mereka mau meluangkan waktu sejenak untuk dengerin announcement, pasti mereka tau situasinya. bahkan buat saya, si wartawan *ngakunya* itu juga agak sembrono kalau ngomong, dia mau nulis apapun terserah dia, asal tidak membawa unsur opini ke dalam tulisannya yang bakalan di baca sama banyak orang, pernah ga ya dia mikir, kalau dia bisa si sue sama pihak manapun yang merasa di rugikan atas untsur opini yang masuk ke dalam tulisannya?

pernah gak ya, para penumpang ini mikir, mereka yang cuma duduk aja cape, gimana pramugarinya yang harus mondar mandir dan tetep senyum senyum padahal matanya udah pengen di ganjel korek api.
mereka mempermasalahkan karena nunggu di airport sebelum akhirnya boarding, pernah gak ya mereka mikir, pramugarinya udah berapa landing, udah bangun dari jam berapa dan mau lanjut kemana..
ini airliness full service lho, dimana pramugarinya harus dorong trolley, harus bagi makanan, harus angkat semua sisa makanan, harus bersihin toilet dan harus memastikan penumpangnya nyaman..ga cuma duduk duduk ngebully junior, ga cuma baca komik dan ngegosip during flight..

well hey sekali lagi semua penumpang selalu berlindung di balik kalimat "saya bayar, saya pelanggan dan saya harusnya jadi raja di flight ini" 
anda bayar? Ya
anda pelanggan? Ya
anda Raja? hmm... ini yang saya harus pikir pikir, karena saya yakin semua airliness tidak akan melakukan kecerobohan dan menurunkan level safety dan service cuma buat menyenangkan pelanggannya...

percaya deh, penumpang milih naik garuda karena kepercayaan mereka akan semua level service dan safety yang kita punya...

Safe Flight Happy Landing, Every body


3 komentar:

  1. Sebagai penumpang pun saya suka sebel kalau penumpang lain justeru sibuk ngobrol saat ada announcement dari cabin crew....saya yang coba pasang kuping baik2x jadi denger pengumuman sepotong2x... Aneh, kenapa ya nggak mencoba menghargai sesama penumpang.... mentalitas kebanyakan orang kita kalau sudah bisa naik pesawat apalagi garuda mungkin jadi sombong ya mbak....meski 'cuma' kelas ekonomi...entahlah...

    Pernah juga ngalamin kejadian ibu2x yang seenaknya mengambil tempat duduk saya di 'window seat'.... saat saya bilang dengan sopan: "maaf ibu, saya sengaja memilih duduk dekat jendela karena supaya tidak mabuk di perjalanan dan ada alasannya..." (duduk dekat jendela membantu saya meredakan stress di perjalanan :D) Dengan enteng si ibu menjawab: "Sama aja kan mbak.... mau deket jendela atau di mana juga...."....Hadeuhhhh....pengen saya tabok itu ibu untung stok sabar masih banyak.... bukannya minta maaf sudah salah tapi malah ngajak berantem..... Untung mbak pramugari yang baik datang dan membela saya...phewww....

    BalasHapus
  2. Hai felly,
    Tiap terbang juga kadang saya mengalami penumpang yang salah duduk tapi ngotot dan mulai bikin banyak alasan padahal si empunya tempat duduk ga mau tukeran...
    Kadang serba salah kalau udah kaya gini...Kalau saran saya sih jgn pernah mau diajak tukeran tmpt duduk...soalnya urusannya sama asuransi kl ada apa2...
    anyway buat org indo naik garuda tuh msh jd kebanggaan tersendiri dan kadang jdnya suka berlebihan krn mereka ngerasa bayar tiket mahal...padahal ya penumpang di bisnis yang bayar 2-3 kali lebih mahal justru ga minta macem2 dan ga segalak penumpang ekonomi lho :D

    BalasHapus
  3. ka,cerita blognya seru2 :) makin bikin semangat jd fa garuda

    BalasHapus